bike FOR fun

Minggu, 04 Maret 2012

Etika bersepeda AMAN DAN NYAMAN dijalan raya

Berbagi jalan dengan motor, mobil dan truk merupakan fakta kehidupan bersepeda di perkotaan. Semestinya, sepeda dan aktivitas bersepeda memiliki semua hak dan tanggungjawab yang sama dengan pengguna jalan raya lainnya.

Namun terlalu sering pesepeda dipandang sebagai warga negara kelas dua. Meski belum ‘dijamin’ secara pasti dalam hukum tertulis, setidaknya, kita pesepeda punya Etika. Secara etika bersepeda, tiap pesepeda diharapkan untuk mengikuti semua peraturan lalu lintas yang sama seperti pengguna jalan lain.

Pada posting ini kami ulas sebagian dari aturan tak tertulis (etika) bersepeda yang berlaku hampir menyeluruh di semua negara. Dengan ‘rambu-rambu’ etika bersepeda ini diharapkan kita (pesepeda) mampu menjadi bagian dari pengguna jalan yang ‘pintar’, dan lebih jauh lagi menjadi pengendara sepeda yang lebih bijaksana, lebih aman.


Aturan Dasar Fundamental Keselamatan Bersepeda
  • Kenakan helm pada setiap perjalanan.
  • Kenakan pakaian yang terang (jika perlu dengan warna yang mencolok) dengan tujuan agar mudah terlihat oleh penggendara jalan lain.
  • Taatilah aturan lalu lintas yang berlaku, misal: berhenti saat lampu lalu lintas menunjukkan warna merah.
  • Bersepeda sesuai dengan arus lalu lintas, bukan menentangnya.
  • Kontrol selalu laju sepeda Anda. Menambah kecepatan pada batas yang aman yang memungkinkan Anda untuk bereaksi dengan cepat untuk keadaan tak terduga.
  • Beri ruang untuk pejalan kaki dan pengguna jalan lainnya.
  • Jangan pernah bersepeda pada kondisi penerangan rendah atau gelap tanpa lampu sepeda depan dan belakang dan reflektor.
  • Jaga jarak aman antara diri sendiri dan pengendara lain. Apa yang memenuhi syarat sebagai aman? Cukup ruang untuk memungkinkan Anda untuk bereaksi terhadap sesuatu yang tidak terduga.
  • Menjaga jarak yang aman dengan tepi trotoar.
  • Jangan naik di trotoar kecuali tidak ada pilihan aman lainnya.
  • Di jalan-jalan sibuk, jangan menyimpang bolak-balik di sekitar mobil yang sedang diparkir. Karena, setiap saat pintu mobil terbuka karena pengendaranya tidak mengetahui Anda berada di dekat kendaraannya.
  • Bersiaplah untuk rem. Selalu tempatkan tangan Anda di atas atau dekat tuas rem sehingga Anda dapat berhenti dengan segera dalam kondisi yang tak terduga.
  • Posisikan posisi Pedalling kuat ketika akan melalui persimpangan.
  • Komunikasikan ‘niat’ Anda pada pengguna jalan lain. Misal: Gunakan sinyal tangan setiap kali Anda akan berbelok atau Lakukan kontak mata yang bersahabat dengan pengguna jalan lain. Ini membantu untuk memastikan niat Anda dipahami oleh pengendara.
  • Hindari tindakan dapat menyebabkan kecelakaan antara sepeda, seperti berkomunikasi (berbicara) terlalu dekat, berbicara saat bersepeda di tengah lalu lintas padad sehingga Anda mudah kehilangan konsentrasi.
  • Bersepeda dengan penuh keyakinan (percaya diri). Pemalu hanya akan mengakibatkan pengendara sepeda mudah goyah, mudah membuat pesepeda gugup. Pengendara sepeda atau kelompok pesepeda yang bersepeda dengan penuh percaya diri, konsentrasi dan kontrol yang lebih mungkin diberikan ruang ekstra dan rasa hormat lebih baik oleh pengguna jalan lain.
 ok semoga tulisan di atas berkenan.. selanjutnya monggo di praktekkan.. ...tetp bersepeda dengan aman ya :D SEPEDA HURA !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar