bike FOR fun

Selasa, 28 Februari 2012

SEPEDA Riwayatmu doeloe, nasibmu kini

 
Setelah III abad dari penemuan awal “Hobby Horses” ternyata kita bisa melihat penggunaan sepeda sebagai alat transportasi juga mengalami pasang surut peminat dan penggunanya. Hal ini dapat kita lihat di lingkungan dan masyarakat disekitar kita. Berkurangnya pengguna sepeda ini dikarenakan makin berkembangnya pemanfaatan alat transportasi yang lebih maju seperti sepeda motor dan mobil. Walau tak dapat dipungkiri sepeda motor dan mobil lebih cepat, nyaman, menghemat waktu untuk melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat lain, namun tak ada salahnya kita tetap mempertahankan budaya bersepeda karena walau memiliki kelemahan dari alat transportasi yang lebih maju, tapi sepeda tetap memiliki beberapa aspek positif yang tampaknya perlu dicermati :

1. Bersepeda merupakan kebiasaan baik dan bermanfaat untuk kesehatan. Untuk bagian ini tentunya kita semua paham bahwa bersepeda bisa mengoptimalkan kerja jantung, system pernafasan dan berkembangan otot- otot yang bekerja saat kita mengendarainya.

2. Kebiasaan bersepeda akan menghemat energi (BBM) dan tidak menimbulkan polusi udara. Melihat dampak positif bersepeda dalam menghemat energi mungkin terdengar sangat muluk-muluk tapi bila hal ini dilihat dengan pengkajian secara matematis bisa dibandingkan bila seorang pengguna motor menghabiskan 1 liter bensin tiap harinya, maka 1 tahun ia menghabiskan 360 liter bensin. Tapi bila ia menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, berekreasi di hari Sabtu dan Minggu (2 hari saja) maka ia akan mengurangi penggunaan bensin sebanyak 96 liter/tahun. Itu baru dilakukan oleh 1 orang, bayangkan kalau 100 orang, 1000 orang. Tentunya bisa kita nilai bahwa dengan bersepeda kita telah melakukan usaha menghemat energi. Apalagi melihat negeri ini yang tengah menghadapi krisis energi bahkan sampai mengimport minyak dari luar negeri. Dalam pengoperasiannya, sepeda tidak menyebabkan polusi udara, karena ia hanya menggunakan tenaga pengemudinya sehingga sepeda adalah alat transportasi bebas polusi.

3. Secara ekonomis, penggunaan sepeda sebagai alat transportasi juga menghemat uang si pemilik dan penggunanya. Sehingga uang itu pun bisa digunakan untuk keperluan lain. Bahkan dengan bersepeda dapat dipastikan kita akan lebih menghemat pengeluaran dibanding membeli BBM atau untuk ongkos angkot dan ojek.

4. Khusus untuk sepeda lawas/ sepeda kumbang/ sepeda unto/ sepeda ontel sebagai sebuah alat transportasi bersejarah, maka perlulah kita untuk terus memelihara dan melestarikanya. Karena bila tak kita jaga dari sekarang maka besar kemungkinan 20 atau 30 tahun yang akan datang anak, cucu kita tak tau dengan sepeda lawas/ sepeda kumbang/ sepeda unto/ sepeda ontel. Bahkan sekarangpun jumlah sepeda jenis ini telah jauh berkurang dan sulit ditemukan. Tahun 1990-an pembudayaan bersepeda pernah kembali marak sejak datangnya model sepeda baru yaitu sepeda gunung. Berbagai kegiatan bersepedapun diadakan seperti acara sepeda santai. Tapi kemudian acara- acara seperti ini makin berkurang, bahkan sekarang tak terdengar lagi. Untuk pembudayaan bersepeda sebenarnya perlu juga dorongan dari pihak pemerintah. Bisa berupa pemberian aturan dan perlindungan khusus bagi pengguna sepeda di jalan raya, sehingga pengguna sepeda merasa nyaman dan tidak takut untuk mengendarai sepedanya ke jalan raya dan jalan utama di kota. Bisa juga dengan pemberian jalur khusus untuk pengguna sepeda. Bila hal ini bisa di kembangkan, sebagai dampak positifnya juga akan bisa menarik para wisatawan dan pelancong untuk menikmati wisata sepeda. 
 
Untuk saat ini di yogyakarta selain sebagai kota budaya dan pariwisata pemerintah kota Yogyakarta sedang giat-giatnya menkampayekan gerekan bersepeda dengan "SEGO SEGAWE" yg berarti "Sepeda kango sekolah lan nyambut gawe. Disisi lain kaum muda jugja juga tak mau ketinggalan ikut mengkampanyekan  gerekan bersepeda. banyak klub-klub sepeda yg di gawangi anak muda juga yg tetp bertahan dan exist sampai saat ini.. dan saya sebagai anak muda jogja BANGGA akan apa yg telahdi capai.. saya yakin YOGYAKARTA yang dulu terkenal sebagai kota SEPEDA akan kembali..SLAM GOWESS  "SEPEDA HURA"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar