bike FOR fun

Senin, 30 April 2012

4kota terbaik di Indonesia UNTUK BERSEPEDA

4 kota TERBAIK untuk BERSEPEDA


Kegiatan bersepeda adalah kegiatan yang paling mengasyikkan untuk dilakukan terutama di daerah-daerah yang berhawa sejuk.

Sepert halnya ketika berwisata di beberapa daerah di Indonesia. Berkeliling dengan sepeda menjadi salah satu cara yang asyik untuk menikmati kota-kota yang kita singgahi.

Bagi Anda para bikers, berikut adalah 4 kota yang asyik dinikmati dengan bersepeda:

1. Magelang

Kota pertama yang seru untuk dinikmati dengan bersepeda adalah Magelang di Jawa Tengah. Udaranya yang sejuk menjadi pertimbangan utama mengapa bersepeda asyik dilakukan di tempat ini.

Ada banyak tempat yang bisa Anda kunjungi dengan sepeda saat berada di Magelang, salah satunya adalah alun-alun. Dari kawasan ini, wisatawan bisa melanjutkan sepeda ria menuju Pecinan, pusat perbelanjaan di sisi timur dan utara, dan masjid terbesar di Magelang di arah barat.

2. Solo

Ada banyak tempat menarik di Solo yang bisa Anda sambangi menggunakan sepeda. Salah satunya adalah Solo City Walk yang sekarang menjadi tempat favorit di Jl. Slamet Riyadi, Solo.

Mengayuh sepeda dikawasan ini Anda bisa mengunjungi kampung batik, Ngarsopuro Mangkunegaran, museum batik dan tentunya toko batik. Asyik kan?

3. Yogyakarta

Hampir semua setuju cara paling asyik untuk menikmati Kota Gudeg ini adalah dengan bersepeda. Lingkungannya yang kental dengan kebudayaan Jawa, masyarakatnya yang ramah dan jajanan pasarnya yang asyik memang mengundang siapa saja untuk datang ke kota ini.

Waktu paling asyik untuk bersepeda di Yogya adalah subuh dan malam hari. Pada saat itu, udara di Yogya masih sejuk dan belum terlalu panas.

4. Bukittinggi

Berada di atas bukit yang cukup tinggi, tak heran bila udara di kota ini cukup sejuk dan cenderung dingin pada malam hari. Oleh karena itu cara asyik untuk menikmati kota Bukittinggi adalah dengan bersepeda di pelataran Jam Gadang. Lelah bersepeda, beristirahatlah sebentar sambil menikmati lezatnya sate padang dan segarnya es tebak, es campur khas Sumbar.Ghiboo.com
 
sooo SILAKAN buktyikan sendiri ya... let's ride and FUN.. SEPEDAAAAA HURAAAA !!! 

Rabu, 25 April 2012

mengenal KOMPONEN SEPEDA buat tambah wawasan gan

MENGENAL KOMPONEN SEPEDA (Road Bike, MTB, Hybrid, Fixie, Sepeda ontel juga boleh.hehe)

all agan2..sebelumnya ini trit pertama ane, mudah2han bisa diterima sama semua kaskuser di di indonesia  

sekarang ane pengen ngejelasin berbagai macam komponen sepeda secara umum mulai dari MTB, road bike atau ontel sekalipun karena pada umumnya memiliki komponen yang sama hanya saja disesuaikan dengan fungsinya saja

langsung aja..cekibrot !!

1. Bearings:
Bearing adalah bola besi baja kecil yg biasa disebut pelor, berputar didalam dinding hub(poros roda depan dan belakang), bottom bracket, dan headset (poros putar stang). Sesuai perkembangan teknologi bola/bearing sekarang bukan hanya di buat dari besi tapi juga ceramic, campuran beberapa logam (hybrid). Jaman sekarang technologi komponen sepeda sudah banyak mengadopsi bearing sealed (di pres dan cetak pabrik), technologi ini di claim lebih loncir berputarnya, lebih presisi, lebih tahan lama, kedap air dalam kondisi tertentu, konesekuensinya harga lebih mahal. Bahkan bearing ceramic terkenal sangat mahal, karena produk ini mengclaim menggunakan technologi sampai level gravity zero (G0), alias kalo berputar nyaris nol resistensi…wuihh sangarr dan mantebs yak?
Spoiler for bering:



2. Bottom Bracket (BB):
Bottom Bracket (BB) terletak pada cangkang (BB House) sepeda, BB berfungsi menjadi poros putar crankset (gigi2 depan). BB biasanya di cangkokkan 2 set bearing di sisi kanan dan kiri. Jaman dulu BB masih pake pelor satuan yg tertata dalam satu mata rantai, di beri pelumas dan berputar mengukiti mangkok BB.
Saat ini BB semakin canggih mulai dari BB kotak, BB kotak sudah memakai sealed bearing, di sebut kotak karena link kea rah crak arm (lengan ayun pedal) berbentuk kotak.
BB yg sekarang naik daun adalah yg model Outboard BB, biasanya BB ini kita dapatkan sepaket dengan crank set model Hollotech I/II, di dunia sepeda banyak orang salah persepsi BB ini di sebut/dikira BB Hollotech I/II, padahal technologi Hollotech itu di ciptakan untuk Crank Arm bukan untuk BB, yg benar adalah Crank Arm Hollotech I/II pake BB Outboard.
Mulai awal 2010 saya melihat BB malah pake ukuran oversize, adanya di dalam BB house cuman ukurannya besar, setahu saya sih kalo semakin besar lingkar rumah bearingnya maka putaran semakin loncir, tahan panas dan lebih awet…itu kata pakde Eistein si jenius penemu teori raltivitas.
Spoiler for BB:



3. Chainstays:
Batang rangka yg dimulai dari cangkang bottom bracket sampai anting2 rd (rear dropout). Membahas chainstay itu gampang – gampang susah, kenapa? Karena paling banter ilmu yg saya dapet dari pengalaman tukar ilmu dan ngobrol2 ama senior2. Penghobbi sepeda gunung biasaya juga memperhatikan dan konsen terhadap bentuk , design, panjang dan material chainstay. Apa pengaruhnya? Jaman sepeda masih di buat dari besi chanstay di design sangat sederhana, berupa pipa besi ukuran kecil yg ujung di pipihkan atau dilas dan disambung untuk dudukan drop out. Semakin hari chainstay mengalami perkembangan dan model design yg semakin bagus dan menarik bentuknya.
Spoiler for chainstay:



Material chainstay juga berkembang pesat, mulai makai alumunium, titanium, carbon dan hydrocarbon. Model design dan material sangat berpengaruh pada performace para pembalap roadbike lebih suka chanstay dengan material alumunium atau carbon karena lebih stiff (kaku), kuat dan ringan, sehingga untuk sprint dan akselerasi spontan para pembalap bisa memaksimalkan momentum tidak ada efek bobbing (lendut/mentul2).
Di dunia MTB orang2 lebih suka chainstay besi, titanium, alumuniun, carbon dan hydrocarbon dengan design yg sudah di buat sedemikan rupa oleh para insinyur pabrikan sepeda agar material tadi bisa bekerja stiff agar bisa akselerasi cepat, tapi tetep empuk dan lembut saat menghadapi medan off-road, design chainstay akan bekerja maksimal dapat 2 performace di atas dengan penggabungan design seatstay, toptube, downtube, headtube (singkat kata frame) dan fork, komponen seperti rims, jari2 dan ban juga pengaruh terhadap hasil performance sebuah sepeda. Makanya orang bilang kenapa sepeda bisa mahal, ya itu jawabnya kita beli technologi dan material yg produksinya engga banyak, risetnya lama dan mahal, dan biasannya sepeda2 kelas tertentu tidak di jual missal (jumlah yg sangat banyak). Pabrikan2 sepeda bahkan kadang mengeluarkan sepeda seri “Team” untuk altit mereka, kalo balapan sukses baru di buat model yg sama dan juga tidak banyak banget. Makanya kita sering dengar sepeda dengan julukan “Team Marin” “Team Scott” Team GT” dlsb. Umumnya sepeda seri eks atlit ini di buru banyak orang, karena di percaya lebih enak, punya prestise dan limited edition

4. Chain Guard
nah ini yang paling sering dipasang di sepeda jenis MTB, karena dilihat dari fungsinya yaitu untuk melindungi rante biar gak anjlok alias keluar dari gear pedal, karena MTB merupakan sepeda yang didesain khusus untuk lintas alam berat dan extreme maka chain guard mutlak diperlukan, ini dilakukan agar dapat meminimalisir kerusakan gear dan rante, MTB kan guncangannya lebih keras tuh sehingga rante rawan terlepas dari gear pedal.
Spoiler for chainguard:



5. Deraileur
kalo ini fungsinya sama dengan perseneling di sepeda motor, hanya saja letaknya diluar bagian pinggir kanan ban belakang, deraileur berfungsi sebagai pengatur gigi kecepatan yang tertempel dibagian dalemnya. biasanya untuk sepeda road bike memiliki jumlah gigi hingga 9 speed sehingga dibutuhkan deraileur khusus sepeda balap

contoh deraileur sepeda balap
Spoiler for deraileur:



delaileur sepeda gunung (MTB)
Spoiler for deraileur:



and masih banyak lagi komponen yang belum ane jelasin cz banyak banget capek ngetiknya..fokus ke komponen yang kecil2 dulu aja biar agan2 tau namanya
copy from KASKUS..

SEPEDA UNIK nih gan :D

sepeda dengan 2 tempat duduk. keren oiiii








Sabtu, 14 April 2012

Bagian Tubuh Sakit Setelah Gowes

Bagian Tubuh Sakit Setelah Gowes

Pernahkah teman2 Goweser mengalami rasa sakit setelah Gowes?? Sakit pada pinggul, sakit pada kaki, cidera punggung, bahkan sakit pada pangkal paha. Pada kategori tips kali ini, ada beberapa artikel yang membahas masalah rasa sakit tersebut beserta penanggulangan nya.

Berikut ini adalah beberapa bagian tubuh yang sering mengalami rasa sakit setelah Gowes.


1. Achilles Tendons
Achilles tendons adalah otot (tendon) yang terletak dibagian belakang pergelangan kaki (engkel), menghubungkan otot betis dengan tumit. Jika anda mengalami rasa sakit pada tendon ini, itu biasanya mengindikasikan adanya masalah dengan teknik pedaling. Masalah achilles tendon sering diakibatkan dari “angkling” (pergerakan pergelangan kaki) saat menggenjot pedal.

Hal ini umumnya berhubungan dengan sadel yang terlalu tinggi, yang memaksa Goweser untuk menggunakan ujung jarinya secara eksesif untuk meraih pedal pada posisi terbawah. Bisa juga disebabkan oleh cleat anda di-seting terlalu jauh ke depan atau sebaliknya pedaling dengan ujung kaki. Semakin jauh kontak antara kaki dengan pedal maka semakin besar tekanan yang dialami achilles tendons.

2. Pergelangan kaki (engkel)
Sakit pada pergelangan kaki sering diakibatkan karena “angkling” (pergerakan pergelangan kaki) saat pedaling. Bisa juga diakibatkan karena bentuk telapak kaki anda yang datar (flat footed) dimana sepatu orthotic biasanya dapat membantu. Sebab lain adalah karena pedal atau lengan pedal (crank)  yang bengkok menyebabkan kaki berguling-guling maju dan mundur saat pedal berputar.

3. Lutut (Dengkul)
Dibandingkan aktifitas aerobik yang lain, bersepeda apabila dilakukan dengan benar adalah aktifitas aerobik yang memberikan tekanan paling kecil kepada lutut. Namun demikian cidera lutut pesepeda sering terjadi, biasanya akibat salah teknik atau kesalahan bike fitting.

Kesalahan Postur Saat Gowes
Kesalahan postur saat Gowes umumnya ditemukan pada tiga tempat yaitu :

1. Punggung
Pungung semestinya melengkung, seperti jembatan bukan drooping forward antara pinggul dan lengan.

2. Siku
Siku seharusnya sedikit ditekuk, tidak lurus dan terkunci. Ini membuat otot lengan beraksi bak shock absorber.

3. Pundak
Pundak seharusnya didorong kedepan sehingga otot didepan dada membantu membawa beban tubuh bagian atas secara santai. Penopangan tulang disediakan tetapi dengan resilency otot yang menyediakan shock absortion.

“Pada dasarnya, tujuan kita Gowes bukan untuk mencari rasa sakit tersebut”

TIPS memilih sadel (tempat pantat para GOWESIS)

Tips Memilih Sadel (Type)
 


Dari beberapa pertanyaan temen2 goweser dan gowesist tentang tips memilih sadel, saya mencoba untuk share sedikit pengetahuan tentang sadel. Saya ambil beberapa artikel tentang fungsi dan kegunaan nya, ternyata sadel merk WTB ini patut untuk di recomendasikan. Tapi yang perlu di ingat, semua tergantung dengan selera dan kenyamanan para goweser itu sendiri.

Berikut adalah beberapa sadel WTB yang pernah digunakan dan sharing pengalamannya:

WTB Devo Carbon Ti


Sadel ini didapat waktu beli full bike Trance X0, beratnya ringan sesuai dengan bahan2 pembuatnya yaitu menggunakan serat karbon dan titanium. Pemakaian di sepeda Trance memang agak sedikit membingungkan karena biasanya menggunakan sadel trail atau tipe lainnya. Pertama pakai tidak ada masalah dan cukup nyaman. Namun untuk gowes jarak jauh mungkin akan menyebabkan bokong agak kaku karena relatif lebih keras. Untuk menanjak bagian depan sadel kurang panjang sehingga waktu ingin duduk agak maju agak sulit. Padahal untuk Trance dibutuhkan sedikit bagian sadel didepan karena travel Trance yang lebih panjang. Pada saat digunakan di Anthem untuk racing style sama juga efeknya terutama menggunakan celana sepeda balap waktu menggeser maju mundur agak seret atau tidak licin karena bahan kulitnya agak sedikit kasar/tipis. Belum lagi harganya yang tentunya mahal kalau dibeli terpisah.

WTB Pure V


Sadel murah, dan enak dipakai itu kesan pertama waktu menggunakan sadel ini, meski bentuknya mungkin tidak meyakinkan karena adanya jahitan tepat diantara paha yang mungkin sepertinya akan menyebabkan ketidaknyamanan. Namun setelah dipakai sadel ini nyaman dan enak sekali waktu perlu maju atau mundur misalnya waktu munduk kebelakang duduknya waktu melewati turunan curam atau ekstrem. Ujung depan yang agak membungkuk kebawah memudahkan celana baggy untuk maju mundur tanpa terlalu takut tersangkut diujung sadel yang rata misalnya. Sadel ini juga sudah dilengkapi V channel untuk mencegah kesemutan di area sensitif untuk pemakaian jangka panjang.

WTB Silverado Thinline – Putih


Waktu itu pakai Velo warna putih untuk thema sepeda putih biru hitam, namun lama2 sadel Velo putih dengan tepian hitam rontok, ternyata sablonan atau cat saja. Setelah dipensiunkan akhirnya cari2 sadel putih kebetulan aja ketemu WTB Silverado. Pertama kali melihatnya yang menarik adalah bentuk sadel yang relatif panjang dan dilengkapi V channel untuk kenyamanan. Meski bagian depan tidak sebungkuk pure V namun cukup memadai. Lapisan kulit yang agak licin memudahkan bergerak maju waktu menanjak dan mundur waktu menghadapi turunan curam. Sadel dengan ukuran panjang sangan enak untuk dipakai melahap tanjakan terutama dengan sepeda XC race. Kalau tidak salah di karton bungkusnya sadel ini bisa digunakan untuk sepeda road meskipun sepertinya terlalu berat. Lapisan pelindung di bagian belakang dan samping melindungi bahan kulit dari kotoran dsb. 
KALO MAU LIAT GAMBARNYA SEARCH VIA GOOGLE YAK : HAHAHAHA
]

Posisi Bersepeda Yang Benar

POSISI BERSEPEDA YANG BENAR

Beberapa tips untuk bersepeda

1. Yakinkan bahwa tinggi sadel dan jarak stang sesuai dengan tubuh.

2.Pastikan palang kendali pada posisi tepat, karena berpengaruh pada tangan, bahu, leher, dan tulang belakang. Posisi palang kendali yang tepat dapat membuat bahu membentuk sudut selebar 90 derajat antara tulang bagian atas lengan dan tubuh.

3.Sudut antara lutut pengendara sepeda dan pedal harus sesuai untuk mengurangi risiko cedera lutut.

4.Siklus kayuhan seharusnya membentuk sudut 35-45 derajat.

5.Sudut antara kaki ke pedal juga penting. Telapak kaki bagian ujung dekat jari (ball of foot) harus pada posisi melebihi pedal supaya kayuhan bagus, nyaman, dan efisien. Sol sepatu yang kuat juga menambah kenyamanan dan meningkatkan kualitas kayuhan.

6.Saat pengendara jatuh atau mengalami kecelakaan, harus dilakukan pengecekan pada stang sepeda, sadel, kap rem, dan bagian sepeda lainnya.

7.Pengendara harus melakukan kayuhan 80-90 per menitnya, untuk tingkat mahir kayuhan mencapai 90-105 per menitnya. Kayuhan dengan kecepatan ini bisa menghindarkan dari cedera. Sepeda yang dilengkapi dengan layar petunjuk putaran, sadel yang bisa dilepas, dan ban yang agak lebar bisa meningkatkan kenyamanan bersepeda.

8. Bersepeda seharusnya menyenangkan, bukan sebaliknya, membuat sakit. Sepeda yang layak dapat meminimalikan ketidaknyamanan dan kemungkinan cedera berulang dan menjamin keamanan bersepeda.

9. Kurangi kecepatan untuk sejenak memperhatikan pemandangan yang indah, akan merasakan kenyamanan jiwa semakin bertambah. Saat itulah melakukan olahraga bersepeda sekaligus berekreasi, sehingga saat hari Senin masuk kerja/sekolah, akan merasa segar bugar.
SOOO Selamat belibur dengan bersepeda. sepeda HURAAAAA

Rabu, 04 April 2012

HANDLEBAR MANA YANG SESUAI DENGAN JIWA PETUALANG KAMU??? sooo chek yakk

Anda seorang xc racer specialist, free rider, downhiller atau seorang maniak all mountain. Jika Anda termasuk enthusiast dari salah satu disiplin mountain bike yang telah saya sebut, biasanya, Anda akan memiliki handlebar pilihan yang Anda andalkan sebagai handling critical point.
MEMILIH HANDLEBAR SEPEDA MTB bagi seorang cyclist enthusiast bukan hanya masalah gaya, namun lebih dalam terkait fungsi dan spesialisasi aktivitas bersepeda yang ia jalani. Misalnya saja, seorang xc racer specialist akan lebih condong memilih flat handlebar untuk ‘mengejar’ kecepatan dan rigiditas dalam menaklukan tanjakan.
Sementara seorang downhiller, maniak all mountain atau free rider akan lebih cenderung memilih rise handlebar, masing-masing dengan derajat berbeda. Lalu bagaimana memilih handlebar yang baik (direkomendasikan) jika dikaitkan dengan fungsi/spesialisasi bersepeda gunung sebagaimana telah kami sebut, Manakah pilihan handlebar terbaik untuk menemani aktivitas bersepeda Anda?
Flat Handlebar (stang lurus) dengan rise handlebar (stang melengkung) punya karakteristik dan kegunaan sendiri-sendiri. Artinya, yang satu tak lebih baik dari yang lain. Untuk memutuskan handlebar mana yang akan dipilih (berkaitan dengan posisi dan postur pengendara di atas sepeda) ada baiknya mari kita simak 3 hal berikut:

1. Flat handlebar akan membuat posisi pengendara relatif membungkuk sehinga berat tubuhnya sedikit bergeser ke depan dari center of- gravitynya. Posisi sedikit membungkuk ini paling ideal untuk mengejar speed serta mempertahankan kestabilan sepeda.



2. Rise handlebar, posisi tubuh pengendara akan jadi lebih tegak. Bahkan jika menggunakan stem pendek badan bakal bertambah tegak lagi. Makin tegak tubuh, titik gaya berat akan bergeser ke belakang. Bahkan bisa melampaui center of gravity (biasanya berada di seputar bottom braket). Posisi ini ideal untuk mengoptimalkan handling dan kontrol pada kemudi, terutama di medan turunan tajam dan berkecepatan tinggi. 


3. Rise handlebar memiliki kemampuan meredam getaran yang lebih baik dibanding flat handlebar. Kemampuan meredam getaran ini sangat penting untuk membantu mengurangi rasa lelah pada lengan akibat buzzing saat melewati medan off-road.

Rise handlebar  lazim dipergunakan untuk sepeda all mountain, long travel XC, maupun sepeda Downhill dan Freeride. Makin ekstrem lintasan yang akan dilalui, biasanya makin besar juga ukuran (derajat) rise yang dibutuhkan. Sementara pada jenis xc racer cenderung dipakai tipe flat handlebar untuk mengejar kecepatan dan mempertahankan rigiditas seperti telah kami singgung di awal posting. So, mudah-mudahan posting singkat ini mampu menambah sedikit demi sedikit wawasan bersepeda kita, khususnya dalam MEMILIH HANDLEBAR SEPEDA MTB.
soo silakan tingal disesuaikan dengan kebutuhan yak KEEP SAFETY... sepeda HURAAA !!!